Tuesday, April 2, 2019

Mental Para Pahlawan

(Sumber Gambar: situsbudaya.id)

Hari ini adalah 10 November, negara kita sedang memperingati hari Pahlawan. Sebuah peristiwa dahsyat di Surabaya pada tanggal tersebut di tahun 1945 yg menjadikan 16.000 nyawa (wikipedia.or) lepas dari jasadnya demi mmpertahankan kemerdekaan. Rasa rasanya kita tidak habis pikir, kok bisa sang-penjajah datang lagi setelah Proklamasi dikumandangkan. Ya, begitulah liciknya sang-penjajah.

Tanda jasapun mulai disematkan untuk para pahlawan yang gugur membela kemerdekaan. Betapa indah namanya, tetap disebut berjasa untuk negeri tercinta ini. Lalu sekarang, hikmah apa yg bisa kita petik dari kisah para pahlawan itu? Yang utama yakni setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Bisa kita bayangkan, ada berapa ribu nyawa yang hilang demi membela kemerdekaan negeri ini? Bukankah telah banyak anak-anak yg kehilangan Ayahnya? Atau bahkan sang Ayah melihat langsung anaknya disakiti, disiksa, lalu dibunuh perlahan oleh sang-penjajah?

Begitupun Islam, perjuangn Rasulullah saw bersama para sahabat, tabi'in, tabiuttabi'in utk mendakwahkan Addiinul Islam, menegakkan Tauhid di muka bumi ini bukanlah perjuangan yang mudah. Jutaan ribu nyawa melayang, percikan darah syuhada' seakan menjadi hal biasa untuk dilihat oleh kasat mata, perjuangan yang dahsyat, menguras tenaga dan pikiran demi memisahkan yang hak dan yang bathil.

Jadi, berjuang itu tidak mudah saudaraku. Jika ada yang saat ini sedang berjuang menuntut ilmu, mengejar cita cita, atau merintis sebuah karya untuk kemaslahatan ummat maka padanya pasti ada pengorbanan.

Hikmah berikutnya yang dapat kita ambil dari kisah para pahlawan yakni istiqomah dan sabar. Mereka yang berkorban demi negeri atau Islam itu bukan hanya memerlukan waktu sehari atau dua hari saja, akan tetapi butuh waktu berbulan bulan bahkan bertahun tahun untuk mendapat kemenangan, jika kalah pada perjuangan pertama maka diulang lagi pada perjuangan berikutnya yang persiapannya lebih kuat dan lengkap. Kekalahan bukan kondisi yang melemahkan mereka tetapi dengan itu mereka bersabar dan membangkar semangatnya untuk tetap berjuang.

Maka jika hari ini kita sedang berjuang untuk menuntut ilmu, cita cita, atau sebuah karya, haruslah hari-hari kita dipenuhi sikap istiqomah dan bersabar. Gagal itu wajar, yang terpenting yaitu bangkit setelah gagal dan mau mencoba lagi. Begitulah mental seorang Pahlawan dan Syuhada' yang patut kita praktikkan.

Akhirnya, mari kita hargai perjuangan para Pahlawan negeri dan Syuhada' kita. Bagaimana caranya? Berdoalah untuk keselamatan mereka, isilah nikmat kemerdekaan ini dengan hal positif yang membanggakan negeri dibidang kita masing masing. Teruslah berjuang tanpa lelah, teguhkan aqidah, istiqomah beribadah, pelajari Islam dan tetaplah bersama orang orang shalih hingga akhir menutup mata.
Selamat hari Pahlawan.