(Sumber Gambar: situsbudaya.id)
Hari ini adalah 10 November, negara kita
sedang memperingati hari Pahlawan. Sebuah peristiwa dahsyat di Surabaya pada
tanggal tersebut di tahun 1945 yg menjadikan 16.000 nyawa (wikipedia.or) lepas
dari jasadnya demi mmpertahankan kemerdekaan. Rasa rasanya kita tidak habis
pikir, kok bisa sang-penjajah datang lagi setelah Proklamasi dikumandangkan.
Ya, begitulah liciknya sang-penjajah.
Tanda jasapun mulai disematkan untuk para
pahlawan yang gugur membela kemerdekaan. Betapa indah namanya, tetap disebut
berjasa untuk negeri tercinta ini. Lalu sekarang, hikmah apa yg bisa kita petik
dari kisah para pahlawan itu? Yang utama yakni setiap perjuangan memerlukan
pengorbanan. Bisa kita bayangkan, ada berapa ribu nyawa yang hilang demi
membela kemerdekaan negeri ini? Bukankah telah banyak anak-anak yg kehilangan
Ayahnya? Atau bahkan sang Ayah melihat langsung anaknya disakiti, disiksa, lalu
dibunuh perlahan oleh sang-penjajah?
Begitupun Islam, perjuangn Rasulullah saw
bersama para sahabat, tabi'in, tabiuttabi'in utk mendakwahkan Addiinul Islam,
menegakkan Tauhid di muka bumi ini bukanlah perjuangan yang mudah. Jutaan ribu
nyawa melayang, percikan darah syuhada' seakan menjadi hal biasa untuk dilihat
oleh kasat mata, perjuangan yang dahsyat, menguras tenaga dan pikiran demi
memisahkan yang hak dan yang bathil.
Jadi, berjuang itu tidak mudah saudaraku.
Jika ada yang saat ini sedang berjuang menuntut ilmu, mengejar cita cita, atau
merintis sebuah karya untuk kemaslahatan ummat maka padanya pasti ada
pengorbanan.
Hikmah berikutnya yang dapat kita ambil dari
kisah para pahlawan yakni istiqomah dan sabar. Mereka yang berkorban demi
negeri atau Islam itu bukan hanya memerlukan waktu sehari atau dua hari saja,
akan tetapi butuh waktu berbulan bulan bahkan bertahun tahun untuk mendapat
kemenangan, jika kalah pada perjuangan pertama maka diulang lagi pada
perjuangan berikutnya yang persiapannya lebih kuat dan lengkap. Kekalahan bukan
kondisi yang melemahkan mereka tetapi dengan itu mereka bersabar dan membangkar
semangatnya untuk tetap berjuang.
Maka jika hari ini kita sedang berjuang untuk
menuntut ilmu, cita cita, atau sebuah karya, haruslah hari-hari kita dipenuhi
sikap istiqomah dan bersabar. Gagal itu wajar, yang terpenting yaitu bangkit
setelah gagal dan mau mencoba lagi. Begitulah mental seorang Pahlawan dan Syuhada'
yang patut kita praktikkan.
Akhirnya, mari kita hargai perjuangan para
Pahlawan negeri dan Syuhada' kita. Bagaimana caranya? Berdoalah untuk
keselamatan mereka, isilah nikmat kemerdekaan ini dengan hal positif yang
membanggakan negeri dibidang kita masing masing. Teruslah berjuang tanpa lelah,
teguhkan aqidah, istiqomah beribadah, pelajari Islam dan tetaplah bersama orang
orang shalih hingga akhir menutup mata.
Selamat hari Pahlawan.